Ratusan santri putra dan putri dari beberapa daerah di Indonesia dan beberapa dari luar negeri kembali ke Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, Pasuruan. Meskipun dalam era new normal, mereka tampak antusias untuk kembali kembali pondok. Berbagai perlengkapan sesuai protokol kesehatan seperti masker dan hand sanitizer juga wajib dibawa.

Setibanya di pos banser, para santri menjalani pengecekan suhu tubuh, pengecekan surat sehat serta hasil rapid antigen/swab. Wali santri juga diwajibkan memberi label mobil masing-masing sesuai nama santri, jenis kelamin, dan asal daerah. Kemudian wali santri diarahkan menuju tempat parkir, cek list kedatangan dan barang bawaan santri akan diperiksa dan disemprot dengan disinfektan. Setelah itu, santri bisa menuju ke pos kesehatan untuk cek kesehatan dan rapid tes antigen (bagi yang belum rapid tes antigen). Bagi yang hasilnya negatif bisa masuk ke pondok dengan mendapatkan tiket hijau, tetapi jika hasilnya positif santri akan mendapatkan tiket merah yang berarti tidak bisa masuk ke pondok.

Kepala SMA Bayt Al-Hikmah, Ustadzah Anik Ariami berpesan kepada para santri agar selama menjalani proses pembelajaran di pondok pesantren selalu menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan dalam segala aktivitas demi mencegah penyebaran dan penularan virus Covid-19. Semoga ilmu yang diperoleh selama di pesantren nantinya bisa bermanfaat bagi agama, lingkungan, maupun bangsa dan negara, serta dapat diterapkan di tengah-tengah masyarakat. Aamiin...